Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016
Gambar
Tidak begitu banyak musik-musik klasik yang mampu membuat para pendengarnya terlena akan kesyahduan lagu tersebut. Seiring semakin berkembangnya industri musik , mungkin musik klasik lebih kalah populer jika dibandingkan dengan musik pop,rock,jazz dll. Namun di antara yang sedikit itu, saya sangat meyakini Fur Elise adalah salah satu lagu yang masih sangat banyak dicintai oleh sejumlah kalangan karena keindahan nada-nada lagunya. Komposisi lagu ini begitu terkenal berkat nada awalnya yang begitu melegenda yang ditulis oleh seorang komponis besar Ludwig van Beethoven yang tuna rungu, Fur Elise adalah komposisi musik yang luar biasa, baik bagi para penikmat maupun pemain. Dibalik kepopuleran lagu tersebut banyak kisah yang tersimpan di dalamnya. Muncul banyak pertanyaan akan siapa sebenarnya sosok Elise yg dijadikan judul utama oleh Beethoven ini,apakah dia seseorang yang begitu spesial sehingga membuat Beethoven mengabadikan namanya ke dalam sebuah alunan nada y

Let Me Tell You a Thing

Gambar
Dulu, ada seorang gadis. Dia tidak sempurna. Dia pendek, gendut, berkulit hitam bak panci penggorengan. Sampai suatu hari, dia bertemu seorang pangeran –okay, ralat- seorang kakak kelas yang tinggi, bersenyum manis, pintar dan ketua OSIS pula. Gadis itu baru berusia 12 tahun ketika mereka pertama bertemu. Namun malang, dia hanya adik kelas yang cupu dan bau sedangkan sang kakak kelas adalah idola yang dimanja dan dipuja guru. Hari itu, dia tak sadar kalau ternyata dia punya rasa pada pangeran itu. Dia menatap kakak kelas itu seperti melihat sepatu Valentino seharga 100ribu, tak percaya tapi ada rasa bahagia di sana. Dia terus tersenyum di deretan bangku belakang sambil bertanya siapa nama pangeran tampannya. Maklum, saat sang gadis jatuh cinta, belum ada gadget seperti sekarang, belum ada cabe-cabean atau anak SD dengan body pemain bokep. Di umurnya yang ke-12 tahun, dia masih benar-benar dirinya. Anak kecil pendek, dengan ikat rambut dua, kaos kaki setengah betis dan rok d

Biografi Kunang-Kunang

Gambar
Pada malam hari, ibumu akan menjadi kunang-kunang, terbang ke hamparan bunga-bunga, ke sepanjang jalan, menelusuri remang cahaya, hinggap di daun-daun, berteduh dari embun, lalu terbang lagi, ke atap rumah, ke tiang listrik, ke bawah jembatan. Ibumu menjadi kunang-kunang sepanjang malam, mencari kamu yang sudah lama hilang. ”Di mana kamu, anakku? Di mana?” Nyala di tubuhnya begitu terang, seperti kerinduan yang membara, namun berkedip-kedip, seperti rasa sakit yang menusuk-nusuk. Ibumu—kunang-kunang itu—terus mengembara, berjam-jam, tanpa lelah, tanpa keluh kesah. Ia akan terus mencarimu, ia arungi sepanjang jalanan yang berliku, yang senyap berbatu, ia terbang di atas sungai yang bercabang, yang entah bermuara di mana. Ia datangi setiap gubug-gubug lapuk. Sampai akhirnya ia temui kamu di sebuah rumah, rumah yang kemudian sangat dikenalnya. Dan sejak itulah, setiap malam, ibumu selalu setia mengunjungi rumah itu, melihat dirimu tertidur pulas, mendoakan ke

Kunang - Kunang dalam Bir

Gambar
Hallo, lama menghilang. Seringan galau dan mengenang masa lalu.  Mau share salah satu cerpen favorite KOMPAS, eh maksudnya favorit versi saya ya. Cerpen karya Agus Noor ini bener-bener sukses bikin terhenyuk dan arghhhh susah dijelaskan deh, apalagi kalo bacanya pas lagi patah hati dan lagi sensi beeuuu. sensasinya... warning: cerita ini menurut aku, sedikit membingungkan pada awalnya. tapi kalo dibaca dua kali pasti dapet. Di kafe itu, ia meneguk kenangan. Ini gelas bir ketiga, desahnya, seakan itu kenangan terakhir yang bakal direguknya. Hidup, barangkali, memang seperti segelas bir dan kenangan. Sebelum sesap buih terakhir, dan segalanya menjadi getir. Tapi, benarkah ini memang gelas terakhir, jika ia sebenarnya tahu masih bisa ada gelas keempat dan kelima. Itulah yang menggelisahkannya, karena ia tahu segalanya tak pernah lagi sama. Segalanya tak lagi sama, seperti ketika ia menciumnya pertama kali dulu. Dulu, ketika dia masih mengenakan seragam puti