Dampak Negatif Masturbasi
Apa kabar rekan-rekan blogger semua?? Sebelum menuju topik tentang dampak masturbasi, saya ingin meminta maaf dulu kepada semua pembaca setia blog tips kesehatan semua, soalnya akhir-akhir ini saya jarang mengupdate tips ataupun info kesehatan
 dikarenakan ada beberapa hal yang harus diprioritaskan, diantaranya 
sedang sibuk dengan situs Belajar Bisnis Hosting (dot) com yang saya 
buat beberapa minggu yang yang lalu.
Okelah sekarang langsung menuju pembahasan mengenai dampak onani / masturbasi (khususnya dampak negatifnya bagi pria) yang saya kutip dari salah satu media online di Indonesia.
Masturbasi bukan hanya aktivitas
 sebagian para lajang. Sejumlah pria atau wanita menikah ternyata juga 
melakukan aktivitas itu. Sehatkah?
Aktivitas 'melayani' diri 
sendiri memang memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan seperti membantu
 meningkatkan kualitas tidur, meredam stres, memperbaiki fungsi 
kekebalan tubuh, dan meningkatkan produksi endorfin.
Namun, di balik manfaatnya, 
masturbasi juga menyimpan efek negatif. Seperti dikutip dari laman 
Askmen, masturbasi yang tak dilakukan secara moderat bisa menyebabkan 
jerawat, kemandulan, kebutaan, hingga gangguan mental.
Ada baiknya mengetahui beberapa hal lain mengenai efek negatif masturbasi.
Terlalu
 sering masturbasi menyebabkan ejakulasi dini. Ejakulasi berikutnya juga
 akan memakan waktu lama. Bagi pria yang masturbasi beberapa kali 
sebelum berhubungan intim, akan sulit mencapai klimaks.
Masalah
 lain yang timbul adalah berkurangnya sensitivitas terhadap sentuhan 
orang lain, dan lebih akrab dengan sentuhan diri. Terlalu sering 
melakukannya juga dapat memicu kulit lecet, pembengkakan organ intim 
karena tidak menggunakan pelumas.
Rasa bersalah
Masturbasi
 berdampak negatif secara psikologis. Banyak orang merasa malu dan 
bersalah setelah melakukannya karena terbentur nilai-nilai budaya, agama
 atau moral.
Tarik menarik antara
 kesenangan dan menahan diri berdampak pada harga diri, rasa percaya 
diri dan cinta. Perasaan bersalah dapat memicu efek psikosomatis seperti
 sakit kepala, sakit punggung, dan sakit kronis.
Masturbasi kronis
Masturbasi
 kronis mempengaruhi otak dan kimia tubuh akibat kelebihan produksi 
hormon seks dan neurotransmiter. Meski dampaknya pada setiap orang 
berbeda, terlalu sering masturbasi dapat memicu gangguan kesehatan 
seperti kelelahan, nyeri panggul, testis sakit, atau rambut rontok.
Masturbasi
 berkaitan dengan berkurangnya produksi testosteron dan DHT. 
Berkurangnya produksi testosteron juga terkait dengan kebiasaan dan gaya
 hidup seperti konsumsi alkohol, merokok dan berolahraga.
Jika gaya hidup cenderung 
normal, namun memiliki kebiasaan masturbasi sebaiknya kurangi aktivitas 
seksual itu untuk mengurangi keluhan. Jika keluhan tak kunjung reda, 
hubungi dokter untuk pemeriksaan medis.
Masturbasi kompulsif
Masturbasi
 ini mempengaruhi kehidupan karena sudah menjadi kebiasaan. Sebagian 
pria yang masturbasi enam kali sehari bisa saja merasa produktif, 
sementara lainnya merasa sebaliknya.
Masturbasi
 kompulsif dapat berdampak negatif pada pekerjaan, hubungan dengan 
pasangan, harga diri, keuangan, dan sosial, jika tidak dapat 
menyeimbangkan antara kebutuhan pribadi dan hasrat.
Semoga bermanfaat! 
source dengan sedikit penggubahan

 
 
Komentar
Posting Komentar